jelang tahun aturan baru sekolah tahun ajaran 2013/2014, komisi penanggulangan aids daerah, provinsi daerah istimewa yogyakarta meminta sekolah-sekolah untuk dapat melayani yang terdeteksi sebagai pihak melalui hiv/aids.
pada lalu terdata ada sebanyak 65 putri melalui usia Salah satu sampai 14 tahun yang terinveksi hiv/aids. melalui rincian 44 anak penyandang hiv serta 21 aids, papar sekretaris komisi penanggulangan aids (kpa) provinsi daerah istimewa yogyakarta riswanto, minggu.
ia menyatakan, kpa diy berharap anak-anak yang terinveksi hiv/aids serta pihak dengan hiv/aids (odha) tetap diterima sekolah semisal siswa dan lainnya tidak banyak diskriminasi.
kpa diy juga meminta agar anak-anak dan berasal dari keluarga penyandang hiv/aids tetap diterima supaya belajar selama semua jenjang sekolah, ujarnya.
Lainnya: Jam Tangan Murah - Jual Jam Tangan Murah - Jual Jam Tangan Murah
kata dia, dalam pihak lain penduduk dan tidak mengucilkan anak-anak maupun mereka dan terdeteksi untuk penderita hiv-aids.
hiv/aids hanya mampu terjadi penularan melalui jarum suntik, transfusi darah serta hubungan seks. apabila hanya berbicara serta berdekatan tak menularkan, ujarnya.
riswanto menyatakan akibat minimnya pengetahuan penduduk, mengakibatkan mereka sering menggarap penolakan serta tidak hendak bergaul serta ada kaitan melalui anak-anak yang terdampak hiv/aids.
sekolah-sekolah diharap juga bisa melayani anak-anak terdampak hiv/aids ini agar bersekolah. dalam catatan kami sudah sudah ada sekolah dan menolak anak terdampak hiv/aids, ujarnya.